ARTI JENIS, BANGSA, SLAG, TIPE, VARIETAS DAN
STRAIN
DALAM
PETERNAKAN
JENIS
Masing-masing
ternak merupakan kelompok tersendiri yang satu sama lain mempunyai perbedaan
baik bentuk morphologis maupun fisiologisnya yang dalam zoologi disebut jenis
atau species. Misalnya jenis sapi, kuda, ayam, dan sebagainya. Istilah jenis
dalam peternakan mempunyai arti tersendiri yang agak berbeda pengertiannya
dalam istilah jenis dalam zoologi umum.
Dalam
peternakan, istilah jenis dipergunakan untuk memberi nama sekelompok ternak
yang mempunyai persamaan tanda-tanda pada bagian-bagian tubuh tertentu misalnya
sama-sama mempunyai tanduk, sama-sama berparuh, dan sebagainya, dimana antara
kelompok ternak tersebut yang jantan dengan betina satu sama lain bila
dikawinkan dapat memberi keturunan. Diantara jenis ternak yang satu dengan yang
lain sering terjadi persamaan yang sangat dekat yang hampir-hampir sangat susah
untuk dibedakan misalnya setengah keledai (Equus heminous) yang mirip dengan
kuda (Equus caballus) atau dengan keledai (Equus asinus). Juga bisa terjadi
bahwa diantara dua jenis hewan yang dianggap berbeda bila diadakan perkawinan
dapat memberikan keturunan (hal ini merupakan perkecualian) seperti kuda dengan
keledai, itik dengan entok. Keturunan dari hasil perkawinan dua jenis hewan
yang dianggap berbeda disebut hybrid.
BANGSA
Bangsa
atau ras adalah kelompok ternak yang merupakan bagian dari kelompok jenis yang
memiliki sifat-sifat morphologis dan fisiologis yang sama/hampir sama dan dapat
menurunkan sifat-sifat tersebut kepada keturunannya.
Jadi
titik berat ditekankan pada:
1.
Hewan
sejenis,
2. Persamaan sifat-sifat morphologis,
3. Persamaan sifat-sifat fisiologis,
4. Sifat tersebut dapat diturunkan.
Untuk penjelasan diberikan contoh
sebagai berikut:
Ad 1. Sapi dan kerbau tidak dapat dimasukkan
dalam satu bangsa karena tidak sejenis.
Ad 2. Sapi Bali misalnya dapat digolongkan dalam satu
bangsa, sebab pada umumnya mempunyai bangun yang sama, yaitu: bangun yang
dalam, pendek, kurang lebar, kepala pendek dan agak lebar, gumba yang sangat
memanjang kebelakang, tidak berpunuk, warnanya hampir semuanya merah/sawo
matang pada yang betina dan coklat hitam pada yang jantan dengan warna putih
pada kaki dan pantatnya.
Ad 3.
Pada sapi Bali tersebut selain persamaan
tersebut diatas dapat dikatakan semuanya adalah hewan potong yang baik, lambat
dewasa, bukan penghasil susu yang baik, dan sebagainya.
Ad 4. Keturunannya memiliki sifat-sifat seperti induk
dan bapaknya jika dibesarkan dalam lingkungan hidup yang sama atau tidak jauh
berbeda dari lingkungan hidup induk-bapaknya.
Berdasarkan pengertian yang telah
diuraikan diatas maka tiap-tiap jenis ternak terbagi atas beberapa bangsa dan
bahkan berpuluh-puluh bangsa. Sebab-sebab yang dapat menimbulkan bangsa atau
ras antara lain:
-
Karena
pengaruh keadaan tanah, iklim, lingkungan hidup yang berbeda-beda. Lingkungan
hidup disini ialah keadaan-keadaan yang mempengaruhi kehidupan ternak tersebut,
misalnya makanan, perawatan, tujuan peternakan dan sebagainya. Hal ini dapat
menimbulkan ras-ras lokal/asli, misalnya sapi Bali,
sapi Madura, dan lain-lain.
-
Karena
adanya usaha manusia yang dengan sengaja menternakan ternak-ternak asli untuk
tujuan tertentu, misalnya untuk produksi susu, daging, dan sebagainya, dengan
melakukan seleksi dan persilangan-persilangan terhadap ras-ras asli. Ras-ras
baru yang terbentuk memenuhi persyaratan-persyaratan secara ekonomis. Misalnya
sapi Santa Gertrudis, Brangus, dan sebagainya. Didalam ras, persamaan
sifat-sifatnya masih terdapat dalam arti umum, tetapi seseorang yang berpengalaman
dapat menujukkan perbedaan-perbedaan yang tampak diantara anggota-anggotanya
kelompok suatu ras. Misalnya mengenai sifat fisiologis dengan memperhatikan
catatan produksinya.
-
Perbedaan-perbedaan
sifat yang terdapat dalam suatu ras disebut variasi. Variasi muncul disebabkan
adanya mutasi, modifikasi, dan mutasi-modifikasi yang terjadi bersama-sama.
Penyebab timbulnya variasi dalam sekelompok ternak dari suatu ras tidak mudah
untuk ditentukan sehingga perlu adanya penelitian yang cukup lama dan seksama.
SLAG
Pembagian
dalam slag dilakukan berdasarkan perbedaan-perbedaan yang terjadi karena
pengaruh lingkungan (daerah) sehingga di daerah yang satu terbentuk hewan-hewan
di dalam ras yang sama tetapi memiliki tanda-tanda (sifat) yang khusus yang tidak
terdapat pada hewan didaerah yang lain. Misalnya pada sapi Friesian Holstein
(F.H) yang terdapat di daerah Belanda bagian tengah, yang warnanya belang merah
dengan putih disebut MRI slag (Maas-Rijn dan Ijsel) yang berbeda dengan warna
yang biasanya, yaitu belang hitam putih.
TIPE
Pembagian
jenis menjadi bangsa, untuk keperluan peternakan, kerap kali belum mencukupi
sehingga timbullah pembagian-pembagian yang disebut dengan tipe. Pembagian
kedalam tipe didasarkan atas kemampuan ternak yang bersangkutan dalam hal
memproduksi suatu hasil atau jasa.
Tipe
suatu ternak selain dilihat dari macam produksi yang dihasilkan dapat pula
dilihat dari bentuk anatomis/bentuk eksteriurnya. Ternak yang digolongkan dalam
satu tipe bila menurut bentuk eksteriurnya menunjukkan adanya kesanggupan untuk
dapat memproduksi suatu hasil yang sama. Misalnya pada sapi, sanggup
memproduksi daging dengan kualitas yang baik dan persentase karkas yang tinggi
serta cepat besar disebut sapi tipe potong/daging, sedangkan sapi yang sanggup
memproduksi susu melebihi kebutuhan anaknya baik jumlah maupun lamanya disebut
sapi tipe perah/susu.
Contoh
lain, pada ayam kita mengenal adanya ayam tipe petelur, pedaging, dan dwiguna.
Pada biri-biri/domba terdapat tipe wool dan tipe pedaging.
VARIETAS
Yang
dimaksud dengan varietas pada bangsa hewan ialah sekelompok bangsa hewan yang
secara umum mempunyai sifat-sifat persamaan, tetapi diantara sifat-sifat
persamaan tersebut akan terdapat perbedaan tertentu misalnya: kalau kita teliti
bangsa ayam Leghorn,
maka akan kita lihat adanya perbedaan warna bulu putih dan coklat. Oleh karena
itu, Leghorn
yang berbulu putih digolongkan varietas White Leghorn, sedangkan yang coklat
varietas Brown Leghorn. Demikian juga pada bangsa hewan yang lain.
STRAIN
Strain
adalah sekelompok hewan ternak yang mempunyai nilai ekonomi tinggi secara turun
temurun. Kini dunia semakin maju, terlebih di dunia peternakan ayam, maju
begitu pesat. Sehingga dewasa ini, adanya pengertian kemurnian bangsa dan
varietas tidak lagi merupakan suatu keharusan dalam usaha ternak ayam. Artinya
pemurnian bangsa dan varietas dari kelompok ayam mengenai bentuk tubuh,
jengger, warna bulu dan lain sebagainya tidaklah begitu penting. Tetapi
pengertian yang terpenting ialah nilai ekonomi produksi yang turun temurun.
Sehingga dewasa ini banyak sekali kita dapati adanya suatu peternakan
pembibitan (farm) yang bermunculan, satu sama lain hendak menciptakan strain
unggul. Umpamanya, Leghorn strain Hy-line yang
diproduksi oleh Breeding Farm Hy-line di USA.
8 komentar:
alhamduliilah..
ak dah b.ak tw..
m kch sobat
sangat inspiratif blog anda.
sabar ea ^_^
makasih atas datanya berguna sekali
trima kasih dengan info artikel ini saya mudah mencari tugas saya (y)
wahh sangat membatu infonyA
JADI JAUH LEBH MENGETAHUI bidang peternakan saya
thanks for the knowledge
Dikatakan farm ayam itu jumlah minimal brp ekor
Posting Komentar