CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 18 Juni 2013

Laporan Materi Kuliah Reduksi Karbohidrat



LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
UJI DAYA REDUKSI  KARBOHIDRAT


Disusun oleh
Nama                   :       Hanis Nuraini                        
NIM                      :       C31120062
Golongan           :       A
Dosen                  :       Dr. Ir. Rr. Merry Muspita DU . MP


JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2013

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk melaksanakan kegiatan praktikum biokimia “Uji Reduksi karbohidrat” dengan menggunakan 3 larutan yaitu larutan Benedict, larutan Luff, dan larutan Barfoed.
Biokimia adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang macam –macam molekul yang ada di dalam sel makhluk hidup atau organisme dan reaksi kimia yang terjadi diantara molekul-molekul tersebut. Di dalamnya terdapat identifikasi berbagai macam zat termasuk karbohidrat yang berperan sebagai sumber energi paling tinggi . melalui praktikum ini di harapkan para pembaca khususnya mahasiswa dapat memahami dan mengaplikasikan materi dalam kehidupan sehari-harinya.
Ucapan terima kasih kepada Dosen pembimbing serta teknisi yang membantu jalannya praktikum sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, serta teman- teman mahasiswa yang ikut berpartisipasi dalam praktikum ini.
Laporan hasil praktikum ini masih jauh dari kesempurnaan,mengingat keterbatasan pengetahuan dan materi.oleh karena itu saran dan kritik dari para pembaca menjadi suatu pertimbangan bagi saya demi kesempurnaan laporan ini dan pembuatan laporan selanjutnya.












BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Praktikum:
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat fisik dan kimia karbohidrat, mengetahui jenis-jenis karbohidrat, reaksi-reaksi identifikasi dan sifat-sifat karbohidrat , mengetahui adanya gugus reduksi pada karbohidrat.dan membuktikan kandungan karbohidrat pada suatu zat berdasarkan reaksi-reaksi tertentu
1.2 Landasan teori
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang mengandung hidrogen dan oksigen yang secara empiris memiliki rumus Cx(H2O)y. Karbohidrat adalah polihidroksi dari aldehida atau keton (Beran, 2000). Kelompok karbohidrat tersusun atas hidroksi aldehid, alkohol, asam berupa turun-turunannya dan beberapa komponen yang dapat dihidrolisis menjadi seperti gugusnya (Donald et al., 2002).Karbohidrat berfungsi sebagai penyedia energi yang utama.Amilum atau pati, selulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa merupakan beberapa senyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia.Molekul karbohidrat terdiri atas atom-atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Jumlah atom hidrogen dan oksigen merupakan perbandingan 2:1 seperti pada molekul air. Senyawa karbohidrat tidak hanya ditinjau dari rumus empirisnya saja, tetapi yang penting ialah rumus strukturnya .Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi yaitu gugus –OH, gugus aldehida ataugugus keton..(McGilvery&Goldstein, 1996)
Berbagai senyawa yang termasuk kelompok karbohidrat mempunyai molekul yang berbeda-beda ukurannya. Berbagai senyawa tersebut dibagi dalam tiga golongan, yaitu monosakarida, oligosakarida dan polisakarida.(McGilvery&Goldstein, 1996).
Monosakarida
adalah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain. Monosakarida yang paling sederhana adalah gliseraldehida dan dihidroksiaseton .Contoh monosakarida meliputi gliselaralhida,glukosa,fruktosa,dan galaktosa.
 (McGilvery&Goldstein, 1996)
*      Gliseraldehida yang disebut aldotriosa karena terdiri atas tiga atom karbon dan mempunyai gugus aldehida.Dihidroksiaseton dinamakan ketotriosa karena terdiri atas tiga atom karbon dan mempunyai gugus keton. Monosakarida yang terdiri atas empat atom karbon disebut tetrosa dengan rumus C4H8O4.

*      Glukosa
adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Di alam, glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah. D-glukosa memiliki sifat mereduksi reagen Benedict, Haynes, Barfoed, gula pereduksi, memberiosazon dengan fenilhidrazina, difermentasikan oleh ragi dan dengan HNO3 membentuk asan sakarat yang larut (Harper et al, 1979).
*      Fruktosa adalah suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kiri dankarenanya disebut juga levulosa.Fruktosa mempunyai rasa lebih manis daripada glukosa dan sukrosa. D-fruktosa mempunyai sifat mereduksi reagen Benedict, Haynes, Barfoed (gula pereduksi),membentuk osazon dengan fenilhidrazina yang identik dengan osazon glukosa (Harper et al, 1979).
Oligosakarida
Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri atas beberapa molekulmonosakarida. Dua molekul monosakarida yang berikatan satu dengan yang lain, membentuk satumolekul disakarida. Oligosakarida yang lain adalah trisakarida yaitu yang terdiri atas tiga molekulmonosakarida dan tetrasakarida yang terbentuk dari empat molekul monosakarida. Oligosakarida yang paling banyak terdapat di alam adalah disakarida.(McGilvery&Goldstein, 1996)
*      Sukrosa
Adalah gula yang kita kenal sehari-hari, baik yang berasal dari tebu meupun dari bit.Dengan hidrolisis sukrosa akan terpecah dan menghasilkan glukosa dan fruktosa. Pada molekul sukrosa terdapat ikatan antara molekul glukosa dan fruktosa, yaitu antara atom karbonnomor 1 pada glukosa dengan atom karbon nomor 2 pada fruktosa melalui atom oksigen. Kedua atomkarbon tersebut adalah atom karbon yang mempunyai gugus –OH glikosidik atau atom karbon yangmerupakan gugus aldehida pada glukosa dan gugus keton pada fruktosa. . Oleh karena itu molekulsukrosa tidak mempunyai sifat dapat mereduksi ion-ion Cu 2+ atau Ag+ dan juga tidak membentuk osazon (McGilvery&Goldstein, 1996)
*      Laktosa
Dengan menghidrolisis laktosa akan menghasilkan D-galaktosa dan D-gluokosa, karena itu laktosa adalah suatu disakarida. Oleh karenanya molekul laktosa mempunyai sifat mereduksi gugus –OH glikosidik.Dengan demikian laktosa memiliki sifat mereduksi dan mutarotasi. Biasanya laktosa mengkristal. Dibandingkan dengan glukosa, laktosa memiliki rasa yang kurang manis. Apabila laktosa dihidrolisis kemudian dipanaskan dengan asam nitrat akan terbetuk asam musat (McGilvery&Goldstein, 1996)
Polisakarida
Pada umumnya polisakarida mempunyai molekul besar dan lebih kompleks daripada mono dan oligosakarida, Molekul polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu macam monosakarida saja disebut homopolisakarida, sedangkan yang menagdung senyawa lain disebut heteropolisakarida.Umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna putih dan tidak berbentuk kristal, tidak memiliki rasamanis dan tidak memiliki sifat mereduksi. Polisakarida yang dapat larut dalam air akan membentuk larutan koloid. beberapa polisakarida yang penting diantaranya adalah amilim, glikogen, dekstrin dan selulosa.(McGilvery&Goldstein, 1996)
*      Amilum
Polisakarida ini terdapat banyak di alam, yaitu pada sebagian besar tumbuhan. Amilum terdiri atas dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20-28%) dan sisanya amilopektin. Amilosa terdiri atas 250-300 unit D-glukosa yangterikat dengan ikatan 1,4-glikosidik, jadi molekulnya merupakan rantai terbuka. Amilopektin jugaterdiri atas molekul D-glukosa yang sebagian besar mempunyai ikatan 1,4-glikosidik dan sebagian lagiikatan 1,6-glikosidik. Adanya ikatan 1,6-glikosidik ini menyebabkan terjadinya cabang, sehingga molekul amilopektin berbentuk rantai terbuka dan bercabang.Amilum dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa.hidrolisis juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amylase. (McGilvery&Goldstein, 1996)

Sifat mereduksi 
Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi terutama dalam suasan basa.Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisis kuantitatif. Sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnya ion Cu 2+ dan ion Ag+ yangterdapat pada pereaksi-pereaksi tertentu.




















BAB II
Materi dan Metode
2.1 Materi
            Alat dan bahan yang di gunakan dalam praktikum ini meliputi:
            Uji Benedict
Alat:                                                                           Bahan
*      Rak Tabung reaksi                              - Larutan Benedict
*      3 buah tabung reaksi                           - Larutan Glukosa 0,01 M
*      Waterbath                                           - Larutan Glukosa 0,02 M
*      Pipet tetes                                           - Larutan Glukosa 0,04 M
*      Gelas beker
           
Uji luff
Alat:   
*      Rak Tabung reaksi                              - Larutan Luff
*      4 buah tabung reaksi                           - Larutan Fruktosa 0,02 M
*      Waterbath                                           - Larutan Lactosa 0,02  M
*      Pipet tetes                                           - Larutan Sacarosa 0,02 M
*      Gelas beker                                         - Larutan pati 0,7%
Uji barfoed
Alat:   
*      Rak Tabung reaksi                              - Larutan  Barfoed
*      6 buah tabung reaksi                           - Larutan Glukosa 0,01 M
*      Waterbath                                           - Larutan Fruktosa 0,02 M
*      Pipet tetes                                           - Larutan Lactosa 0,04 M
*      Gelas beker                                         - Larutan Lactosa 0,01 M
- Larutan Sacarosa 0,01 M
- Larutan sacarosa 0,03M



2.2 Metode
            Metode praktikum meliputi langkah atau cara kerja praktik yang di laksanakan.

*      Uji Benedict:
1.      Menyiapkan 3 buah tabung reaksi dan masing- masing beri tanda “1” pada tabung  pertama,”2” pada tabung kedua,dan “3” pada tabung ke tiga.
2.      Mengisi masing - masing 3 ml larutan Benedict menggunakan pipet tetes pada tabung 1 ,2,dan 3
3.      Menambahkan 1ml larutan glukosa 0,01M pada tabung 1, 1ml  larutan glukosa 0,02M pada tabung 2 ,dan 1 ml larutan glukosa 0,04M  pada tabung 3 menggunakan pipet tetes. Ketiga tabung tersebut di kocok sebelum di masukkan dalam waterbath.
4.      Memasukkan ketiga tabung kedalam gelas beker dan di didihkan dalam waterbath selama 10 menit.
5.      Mengamati dan mencatat perubahan dan reaksi yang terjadi .

*      Uji luff
1.      Menyiapkan 4 buah tabung reaksi dan masing- masing beri tanda “1” pada tabung  pertama,”2” pada tabung kedua, “3” pada tabung ke tiga,dan “4” pada tabung keempat.
2.      Mengisi masing –masing 1 ml larutan luff pada keempat tabung menggunakan pipet tetes.
3.      Menambahkan 2 ml larutan fruktosa 0,02M pada tabung 1, 2 ml  larutan lactosa 0,02M pada tabung 2 , 2 ml larutan sacarosa 0,02M  pada tabung 3, dan 2 ml larutan pati 0,7% pada tabung ke empat dengan menggunakan pipet. Kemudian mengocok keempat tabung tersebut.
4.      Memasukkan keempat  tabung tersebut kedalam gelas bekker  waterbath dan di mendidihkannya selama 15 menit di dalam waterbath.
5.      Mengamati dan mencatat perubahan dan reaksi yang terjadi.

*       Uji barfoed
1.      Menyiapkan 6 buah tabung reaksi dan masing- masing beri tanda nomor 1 sampai 6 dan di tempel pada keenan dinding tabung.
2.       Mengisi 5 ml larutan Barfoed pada masing-masing tabung menggunakan pipet tetes.
3.      Menambahkan dengan pipet tetes 5 ml larutan glukosa 0,01 M pada tabung pertama,5 ml larutan fruktosa 0,02 M pada tabung  kedua, 5ml larutan lactosa 0,04 M pada tabung ketiga, 5 ml larutan lactosa 0.01 M pada tabung keempat, 5 ml larutan sacarosa 0,01 M pada tabung kelima, dan % ml larutan sacarosa 0,03M pada tabung keenam. Kemudian mengocok keenam tabung tersebut.
4.      Menata keenam tabung dalam gelas beker dan memasukkan dalam waterbath serta mendidihkannya selama 30 menit.
5.      Mengamati dan mencatat hasil perubahan yang terjadi.

















BAB III
Hasil dan Pembahasan
3.1 Tabel Hasil Praktikum
*       Uji Reduksi Karbohidrat Menggunakan Larutan Benedict (Selama 10 Menit)
No. Tabung
Larutan Benedict
Larutan Gula
Sebelum pemanasan
Sesudah pemanasan
1
3 ml
Glukosa 0,01 M (1 ml)
Warna : biru
-          5 menit warna menjadi biru muda
-          7,5 menit mulai berwarna biru tua pekat
-          10 menit menjadi biru kehitaman
2
3 ml
Glukosa 0,02 M (1 ml)
Warna : biru
-          3 menit warna menjadi biru muda
-          4,5 menit mulai berwarna biru tua
-          7,5 menit menjadi biru kehitaman pekat
-          10 menit menjadi biru kemerahan
3
3 ml
Glukosa 0,04 M (1 ml)
Warna : biru
-          1 menit biru muda
-          4,5 menit berwarna hitam
-          5,5 menit warna menjadi hitam pekat
-          7 menit menjadi biru kemerahan
-          8 menit menjadi merah bata


Uji Reduksi Menggunakan Larutan Luff (Selama 15 Menit)
No Tabung
Larutan Luff
Larutan gula
Sebelum  pemanasan
Sesudah pemanasan
1
1 ml
Fruktosa 0,02 M
 (2 ml)
Warna larutan : Biru
·         1 menit muncul gelembung pada dinding tabung
·          9 menit,warna menjadi biru bening
2
1 ml
Lactose 0,02 M
(2 ml)
Warna larutan : Biru
·         2 menit muncul gelembung di dinding dalam tabung
·         15 menit,warna menjadi biru agak keruh
3
1ml
Sacarosa 0,02 M
(2 ml)
Warna larutan : Biru
·         2 menit muncul gelembung di dinding dalam tabung
·         14 menit, warna menjadi biru kekuningan
4
1         ml
Pati 0,7%( 2 ml)
Warna larutan : Biru
·         1 menit muncul gelembung di dinding dalam tabung
·         11 menit, warna menjadi biru keputihan (keruh)

Uji Reduksi Karbohidrat Menggunakan Larutan Barfoed (Selama 30 Menit)
No. Tabung
Larutan Barfoed
Larutan Gula
Sebelum pemanasan
Sesudah pemanasan
1
5 ml
Glukosa 0,01 M (5 ml)
Warna : biru
·         Berwarna biru muda dan sedikit gelembung
·         Terjadi gelembung pada menit ke 22.38
2
5 ml
Fruktosa 0,02 M (5 ml )
Warna : biru
·         Berwarna biru pekat dan lebih banyak gelembung
·         Terjadi gelembung pada menit ke 23.34
3
5 ml
Lactosa 0,04 M (5 ml)
Warna : biru
·         Berwarna biru muda dan sedikit gelembung
·         Terjadi gelembung pada menit ke 21.30
4
5 ml
Lactosa 0,01 M (5 ml)
Warna : biru
·         Berwarna biru lebih pekat dan banyak gelembung
·         Terjadi gelembung pada menit ke 22.45
5
5 ml
Sacarosa 0,01 M (5 ml)
Warna : biru
·         Berwarna biru pudar dan tidak ada gelembung
6
5 ml
Sacarosa 0,03 M (5 ml)
Warna : biru
·         Berwarna biru pudar dan tidak ada gelembung



3.2  Pembahasan
*      Uji Benedict
Reaksi : karbohidrat + Benedict → CuOH → Cu2O (s)
Tujuan : mengetahui keberadaan gula pereduksi pada karbohidrat
Uji Reagen : Benedict (CuSO4 + NaOH + Na-sitrat)
Hasil :
(+) warna orange menjadi merah pekat
(-) tidak berubah warna dan tetap biru
Pada tabung reaksi 1, 3 ml larutan Benedict dan 1 ml glukosa 0,01M setelah dipanaskan selama 10 menit menjadi biru kehitaman. Tabung 2 berisi glukosa 1 ml 0,02 M dan  3 ml larutan benedict bereaksi pada menit ke -10 berubah warna menjadi biru kemerahan.tabung reaksi 3 dengan perlakuan yang sama namun menggunakan konsentrasi glukosa 0,04 M pada menit ke 8 bereaksi dengan menunjukkan warna yang berubah dari biru menjadi merah bata.
Glukosa memiliki sifat dapat mereduksi ion Cu2+ menjadi ion Cu+ yang ada pada larutan Benedict sehingga menjadi Cu2O yang berbentuk endapan. Larutan Benedict mengandung ion Cu++ yang dapat direduksi oleh gugus reduksi yang dimiliki oleh karbohidrat (gugus aldehid dan keton) menjadi ion Cu+ dan diendapkan dalam bentuk Cu2O berwarna merah bata. Hal ini membuktikan bahwa glukosa mempunyai gugus pereduksi. Perbedaan kepekatan warna larutan di pengaruhi oleh konsentrasi larutan. Pada praktikum ini larutan dengan konsentrasi tertinggi(0,04 M) memberikan warna larutan terpekat. Hal ini di karenakan semakin tinggi konsentrasi suatu larutan,semakin banyak pula molekul yang terlarut di dalamnya( dalam hal ini glukosa),karena konsentrasi yang semakin tinggi menunjukkan semakin banyaknya gugus reduksi sehingga reaksi yang terjadi akan menghasilkan warna yang semakin pekat yaitu merah bata.
       O                                        O
       ║                                        ║
R—C—H  + Cu2+ 2OH- →  R—C—OH + Cu2O(s) + Hâ2O
Gula Pereduksi                  Endapan Merah Bata  



*      Uji luff
Tujuan : mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap endapan
Uji Reagen : Luff (CuSO4 + Na2Co3 + Asam -sitrat)
Hasil :
(+) terdapat endapan berwarna merah bata
(-) tidak berubah warna dan tetap biru
Dalam praktikum uji reduksi karbohidrat menggunakan larutan luff ini di dapatkan hasil pada tabung 1 yang berisi 1 ml larutan luff dengan  2 ml larutan Fruktosa 0,02 M setelah dipanaskan selama 9 menit menghasilkan perubahan warna yang tidak begitu mencolok,yaitu dari warna biru menjadi biru bening. Pada tabung 2 berisi larutan luff 1 ml dengan larutan lactosa 2 ml dengan konsentrasi yang sama yaitu 0,02 M dipanaskan selama 14 menit menghasilkan perubahan warna menjadi biru agak keruh. Pada tabung ke 3 yang berisi larutan luff 1 ml di campur dengan 2 ml larutan Sacarosa 0,02 M  dan dipanaskan selama 15 menit mengasilkan perubahan warna yang  berbeda yaitu dari biru menjadi biru bening kekuningan. Begitu pula perlakuan pada tabung 4, 1 ml larutan luff dan 2 ml larutan pati 0,7% terjadi reaksi pada menit ke 14 yang di tunjukkan dengan adanya perubahan warna dari biru menjadi biru keputihan(biru keruh).
Di bandingkan dengan literatur,hasil uji luff yang saya laksanakan ada berbeda hasilnya. Karena menurut literatur seharusnya tabung 1 terdapat endapan merah bata karena fruktosa  punya gugus reduksi bebas yang dapat mereduksi sehingga membentuk Cu2O yang berupa endapan merah bata. Untuk tabung 2 yang berisi laktosa seharusnya terdapat endapan merah bata karena laktosa memiliki ikatan 1-4 glikosidik sehingga laktosa masih memiliki gugus reduksi bebas. Lalu untuk tabung 3 tidak terbentuk endapan merah bata karena sakarosa berasal dari glukosa + fruktosa dengan ikatan 1-2 glikosidik sehingga sakarosa tidak memiliki gugus reduksi bebas, oleh karena itu dalam percobaan ini hasilnya tidak terdapat endapan merah bata. Sedangkan untuk tabung 4 seharusnya terdapat endapan merah bata yang sangat banyak karena pati merupakan polimer dari amilosa (1-4 glikosidik) dan amilopektin (1-4 glikosidik dan 1-6 glikosidik) yang punya gugus reduksi bebas (aldehid) yang dapat mereduksi Cu2+ menjadi Cu+ lalu membentuk Cu2O. Dalam percobaan ini hasil yang didapat ternyata tidak sesuai teori, menurut Lehninger (1988) ada beberapa kemungkinan yang pertama adalah larutan pati yang digunakan telah kadaluarsa, karena jika pati itu telah kadaluarsa maka pati itu tidak akan terhidrolisis. Lalu kemungkinan yang kedua adalah kesalahan dari larutan luff yang sudah terkontaminasi atau kemungkinan kadaluarsa.Kemungkinan lain yaitu alat yang digunakan dalam praktikum ini telah terkontaminasi dengan bahan lain seperti laktosa, fruktosa dan lain- lain. Sehingga yang bereaksi tidak hanya pati tapi juga larutan lain yang ada dalam tabung.

*      Uji barfoed
Reaksi : karbohidrat + Barfoed → karboksilat + H+ + Cu2O (s)
Tujuan : mengetahui keberadaan gula pereduksi pada karbohidrat
 Uji Reagen : Barfoed (campuran CuSO4 dan CH3COOH)
Hasil
(+) warna orange dan terbentuk endapan warna merah
(-) tidak berubah warna
Berdasarkan pengamatan yang telah di lakukan, pada tabung 1 campuran antara larutan barfoed 5ml dengan larutan glukosa 5 ml pada konsentrasi 0,01 M  dipanaskan selama  22,28 menit terjadi perubahan warna menjadi biru muda dengan sedikit gelembung. Pada tabung 2 campuran antara barfoed dengan 5ml larutan fruktosa 0,02 M selama 23,34 menit menghasilkan warna biru pekat dengan banyak gelembung. Pada tabung 3,campuran antara larutan barfoed dengan 5ml larutan lactosa 0,04 M selama 21,30 menit menghasilkan perubahan warna seperti pada tabung 1. Sedangkan pada tabung 4 campuran antara larutan barfoed dengan 5 ml larutan lactosa 0,01 m  selama 22,45 menit menghasilkan warna sama seperti tabung 2. Pada tabung 5 campuran antara larutan barfoed dengan 5 ml larutan sacarosa 0,01 M menghasilkan warna biru pudar dan tidak ada gelembung. Begitu pula pada tabung 6 campuran antara larutan barfoed dengan 5 ml larutan sacarosa 0,03 m hasilnya sama dengan tabung 5.
Berbeda dengan literatur, diperoleh data bahwa suatu monosakarida dapat dibedakan dengan disakarida yang dapat diamati dari terbentuknya endapan merah bata pada senyawa glukosa & fruktosa sedangkan pada zat uji lainnya tidak terbentuk endapan merah bata, sehingga dianggap sebagai disakarida. Pada molekul sukrosa terdapat ikatan antara molekul glukosa dan fruktosa, yaitu antara atom karbon nomor 1 pada glukosa dengan atom karbon nomor 2 pada fruktosa melalui atom oksigen. Kedua atom karbon tersebut adalah atom karbon yang mempunyai gugus –OH glikosidik atau atom karbon yang merupakan gugus aldehida pada glukosa dan gugus keton pada fruktosa. Oleh karena itu molekul sukrosa tidak mempunyai sifat dapat mereduksi ion-ion Cu 2+ atau Ag+. pada sukrosa Sama halnya dengan pereaksi Benedict, pereaksi Barfoed ini juga mereduksi ion Cu2+ menjadi ion Cu+ . Pada dasarnya, monosakarida dapat mereduksi lebih cepat dibandingkan dengan disakarida. Disakarida dengan konsentrasi rendah tidak memberikan hasil positif oleh karena itu, larutan uji disakarida tidak membentuk warna merah orange pada percobaan ini. Sama seperti percobaan uji luff, ternyata Dalam percobaan ini hasil yang didapat tidak sesuai teori, hal tersebut kemungkinan di sebabkan oleh larutan barfoed yang telah terkontaminasi atau kadaluarsa,atau bisa jadi alat yang di gunakan dalam praktikum telah terkontaminasi dengan bahan lain.
       O                                      O
       ║            Cu2+ asetat         ║
R—C—H  + ─────→  R—C—OH + Cu2O(s)â + CH3COOH
n-glukosa          Kalor          E.merah
monosakarida                     bata



3.3 Pertanyaan dan jawaban
 Pertanyaan
1.      Gambarkan struktur bangun dari glukosa,fruktosa,lactosa,sacarosa dan pati! Bahas kemungkinan reaksi yang terjadi dalam proses reduksi dari masing-masing senyawa tersebut!
2.       Mengapa dalam gula non reduksi tidak terjadi proses pengendapan seperti halnya gula reduksi?


 Jawaban:
1.       
o   Glukosa

              
o    Fruktosa
o   Lactosa
  

















o   Sacarosa
o   Pati(amilum)
§  amilosa




§  amilopektin

o   Glukosa memiliki sifat dapat mereduksi ion Cu2+ menjadi ion Cu+ yang ada pada larutan Benedict sehingga menjadi Cu2O yang berbentuk endapan.
o   Fruktosa memiliki sifat sama seperti glukosa yaitu dapat mereduksi ion Cu2+ menjadi ion Cu+ yang ada dalam larutan luff maupun larutan Barfoed sehingga menjadi Cu2O yang berbentuk endapan berwarna merah bata.
o   molekul laktosa mempunyai sifat mereduksi gugus –OH glikosidik. karena laktosa memiliki ikatan 1-4 glikosidik sehingga laktosa masih memiliki gugus reduksi bebas dan masih dapat mereduksi ion Cu2+ menjadi ion Cu+.
o   sakarosa mempunyai ikatan antara molekul glukosa dan fruktosa, yaitu antara atom karbon nomor 1 pada glukosa dengan atom karbon nomor 2 pada fruktosa melalui atom oksigen. Kedua atom karbon tersebut adalah atom karbon yang mempunyai gugus –OH glikosidik atau atom karbon yang merupakan gugus aldehida pada glukosa dan gugus keton pada fruktosa.  Oleh karena itu molekul sukrosa tidak mempunyai sifat dapat mereduksi ion-ion Cu 2+ atau Ag+ sehingga pada uji luff maupun Barfoed tidak terdapat endapan merah bata.
o   Pati(amilum) merupakan polimer dari amilosa (1-4 glikosidik) dan amilopektin (1-4 glikosidik dan 1-6 glikosidik) yang punya gugus reduksi bebas (aldehid) yang dapat mereduksi Cu2+ menjadi Cu+ lalu membentuk Cu2O dalam uji luff.
2.      Dalam gula non reduksi tidak memiliki gugus reduksi bebas  sehingga tidak dapat(mempunyai sifat) mereduksi ion Cu+ atau ion Ag+  dan tidak menimbulkan endapan pada reaksinya. Karena endapan didapat dari proses reduksi ion Cu+ menjadi Cu2O yang bentuknya berupa endapan merah bata pada uji benedict ,Luff,maupun Barfoed. Sebaliknya untuk gula reduksi memiliki gugus reduksi bebas yang mampu mereduksi ion Cu+ menjadi Cu2O berbentuk endapan.
                       





BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa
·         Uji Benedict diketahui bahwa karbohidrat (dalam hal ini glukosa)mengandung gugus reduksi,semakin tinggi konsentrasi larutan glukosa akan semakin banyak pula gugus reduksinya sehingga menghasilkan warna yang lebih pekat pula.
·         Melalui uji luff diketahui bahwa sakarosa tidak memiliki gugus reduksi di tunjukkan dengan tidak adanya endapan merah bata selama pemanasan 15 menit, sedangkan pada zat lainnya yaitu fruktosa,lactosa,dan pati memiliki gugus reduksi karena terdapat endapan merah bata.
·         Melalui Uji Barfoed dapat teridentifikasi perbedaan monosakarida (dalam hal ini glukosa dan fruktosa) dan disakarida(dalam hal ini lactosa dan sukrosa).Larutan monosakarida mereduksi lebih cepat dibandingkan dengan larutan disakarida.













DAFTAR PUSTAKA
*    Biochemistry-Laporan-Biokimia.Html
*    Penggolongan dan Identifikasi Karbohidrat  Kumpulan Materi Kimia SMA.html
*    Laporan praktikum biokimia dasar FPT UGM acara I karbohidrat _ slametwidodo12.html
*    materi biokimia/laporan-analisa-kadar-karbohidrat.html