LAPORAN
PRAKTIKUM FISIOLOGI TERNAK
SISTEM
RESPIRASI AVES DAN MAMALIA
Disusun
oleh
Nama : Hanis Nuraini
NIM :
C31120062
Golongan : A
Dosen : Ir. Joko
Irsan Sanyoto, MP
JURUSAN
PETERNAKAN
POLITEKNIK
NEGERI JEMBER
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Tujuan instruksional Khusus
1.1.1 Menyebutkan urutan mekanisme
respirasi.
1.1.2 Menyebutkan saluran respirasi pada
unggas dan mamalia.
1.1.3 Membedakan sistem respirasi unggas
dan sistem respirasi mamalia.
1.2 Landasan Teori
v Definisi sistem pernafasan
Pernafasan adalah hal-hal yang
berhubungan dengan bernafas. Bernafas itu sendiri adalah proses masuknya udara
yang banyak mengandung oksigen kedalam paru-paru melalui saluran pernfasan dan
kemudian di keluarkan kembali ke udara bebas dalam bentuk CO2. Sistem
pernafasan adalah sistem organ tubuh makhluk hidup yang digunakan untuk proses
pertukaran gas. Sistem pernapasan merupakan tempat terjadinya pertukaran
gas antara darah dan udara. Sistem respirasi dibagi menjadi dua bagian pokok
yaitu : bagian konduksi dan bagian respirasi. Fungsi primer sistem pernapasan
ialah menjamin terlaksananya pertukaran gas (oksigen dan karbondioksida) antara
organisme dengan lingkungannya.
v Sistem pernafasan pada aves
Fungsi utama saluran
pernapasan ayam adalah menyediakan oksigen, menge-luarkan karbondioksida (CO2),
membantu proses kekebalan primer dan memperlancar mekanisme pengaturan suhu
tubuh. Secara anatomi, untuk mendukung mekanisme pernapasan yang terjadi,
terdapat organ – organ penting yang berperan penting sebagai alat respirasi,
organ tersebut meliputi:
Nares anterior, nares posterior,
glottis, larink, trakhea, sirink, bronkus, dan pulmo.
v Mekanisme Pernapasan Pada Aves
Sistem mekanisme pernafasan pada aves
(dalam hal ini merpati) di bedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Pernapasan
pada burung di saat hinggap atau istirahat adalah sebagai berikut: Burung
mengisap udara lalu udara mengalir lewat bronkus ke pundi-pundi hawa bagian
belakang bersamaan dengan itu udara yang sudah ada di paru-paru mengalir ke
pundi – pundi hawa, udara di pundi-pundi belakang mengalir ke paru-paru lalu
udara menuju pundi – pundi hawa depan. Kecepatan respirasi pada berbagai hewan
berbeda bergantung dari berbagai hal, antara lain, aktifitas, kesehatan, dan
bobot tubuh.
Pernafasan ini dilakukan ketika aves dalam kondisi istirahat. Pars ternalis costae dan pars vertibralis costae, keduanya dihubungkan oleh suatu persendiaan, sehingga dapat digerakkan. Adapun fase-fase yang terjadi ketika pernafasan istirahat, yaitu:
Pernafasan ini dilakukan ketika aves dalam kondisi istirahat. Pars ternalis costae dan pars vertibralis costae, keduanya dihubungkan oleh suatu persendiaan, sehingga dapat digerakkan. Adapun fase-fase yang terjadi ketika pernafasan istirahat, yaitu:
-
Fase inspiratio, pada fase ini costae
bergerak ke arah cranioventral, sehingga cavum thornealis membesar, pulmo
mengembang sehingga udara masuk ke dalam pulmo.
-
Fase expiratio, pada fase ini costae
kembali ke kedudukan semula, cavum thornealis mengecil. Polmu mengempis, udara
keluar dari pulmo.
2. Pernafasan
pada saat terbang : Saat terbang pergerakan aktif dari rongga dada tidak dapat
dilakukan karena tulang dada dan tulang rusuk merupakan pangkal perlekatan otot
yang berfungsi untuk terbang. Pada saat terbang, kantung udara berperan sangat
penting. Inspirasi dan ekspirasi dilakukan bergantian oleh kantung udara di
antara tulang coracoid (interclavicular sac) dan kantung udara di bawah tulang
ketiak (subsapular sac). Saat mengepakan sayap (sayap diangkat ke atas),
kantong udara di antara tulang coracoid terjepit sehingga udara kaya oksigen
pada bagian itu masuk ke paru-paru (inspirasi). Saat sayap terkepak turun,
kantung udara di bawah ketiak terjepit sementara kantung udara di antara tulang
coracoid mengembang, sehingga udara masuk ke kantung udara di antara coracoid
(ekspirasi). Semakin tinggi burung terbang, maka semakin cepat kepakan
sayapnya, karena kadar oksigen pada udara di lapisan atas semakin kecil ata
menipis.( Champbell, 1999)
v Sistem Pernapasan Mamalia
Sistem penapasan pada mamalia
terdiri dari:
Rongga hidung, faring, laring, trakhea, bronkus, dan
paru-paru yang di dalamnya terdapat bronkiolus dan gelembung-gelembung alveolus
v Mekanisme Pernapasan Pada Mamalia : Mekanisme
bernapas
Pernapasan manusia dibedakan atas pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada terjadi melalui fase inspirasi dan ekspirasi, demikian juga untuk pernapasan perut.
Pernapasan manusia dibedakan atas pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada terjadi melalui fase inspirasi dan ekspirasi, demikian juga untuk pernapasan perut.
Mekanisme
pernapasan dada: Fase Inspirasi pernapasan dada:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru. Sedangkan Fase ekspirasi pernapasan dada sebagai berikut :Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru. Sedangkan Fase ekspirasi pernapasan dada sebagai berikut :Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
mekanisme
pernapasan perut : Fase
inspirasi pernapasan perut sebagai berikut: sekat rongga dada (diafraghma)
berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru
mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan
tekanan udara luar --> udara masuk.Sedangkan fase ekspirasinya adalah sebagai berikut : otot
diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung -->
paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan
tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
BAB
II
HASIL
PENGAMATAN
Gambar
Hasil praktikum pembedahan aves (burung merpati)
BAB
III
PEMBAHASAN
v Alat pernapasan pada Aves (unggas)
Alat pernapasan yang mendukung jalannya
sistem respirasi pada aves meliputi:
1.
Nares Anteriores (lubang hidung), berjumlah
sepasang terdapat pada pangkal rostrum bagian dorsal.
2.
Nares Posteriores, lubang pada palatum,
hanya 1 buah, terletak di tengah.
3.
Glottis, terletak tepat di belakang
pangkal lidah dan melanjutkan ke caudal, ke dalam larynx. Glottis ini
berhubungan dengan rongga mulut melalui celah yang disebut rima Glottis
4.
Larink, bagian yang disokong oleh
cartilago cricoidea, dan cartilago arytenoidea yang berjumlah sepasang.
5.
Trachea adalah lanjutan larynx ke arah
caudal. Ini berupa suatu pipa mempunyai cincin-cincin tulang yang disebut
annulus trechealis.
6.
Sirinx (alat suara) yang terletak di
bagian bawah trakhea. Di dalam sirinx terdapat otot sternotrakealis yang menghubungkan
tulang dada dengan trakhea,serta berfungsi untuk menimbulkan
suara,terutama pada burung penyanyi. Selain itu terdapat juga otot siringialis yang menghubungkan sirinx
dengan dinding trakhea sebelah dalam.
7.
Bronchus adalah percabangan trachea ke
kanan dan ke kiri, disebut Bronchus dexter dan sinister. Tempat percebangan
branchiatadi disebut bifurcatio tracheae. Bronchi ini masih terbagi, ke dalam
bronchi leteralis yang masing-masing akan terbagi lagipara bronchi.
8.
Pulmo, terdapat pada ujung-ujung bronchi
berjumlah sepasang, melekat pada dinding dorsal thorax. Pulmo dibungkus oleh
selaput yang disebut pleura. Pulmo
mempunyai hubungan dengan kantong-kantong hawa yang disebut saccus pneumaticus
yang terdiri dari:
- Saccus abdominalis, terdapat diantara lipatan intestinum.
- Saccus abdominalis, terdapat diantara lipatan intestinum.
-
Saccus trhoracalis anterior, terletak
pada dinding sisi tubuh pada rongga dada sebelah muka.
-
Saccus thoracolis posterior, terletak
tepat di belakang saccus thoracolis anterior.
-
Saccus interclavicularis, terletak di
median, hanya satu buah dan berhubungan dengan kedua pulmo.
-
Saccus cervicalis, terletak pada pangkal
leher, berjumlah sepasang.
-
Saccus axillaris, yaitu saccus yang
dibentuk oleh penonjolan sisi-sisi dari saccus interreclavicularis yang
terdapat pada daerah ketiak.
v Alat Penapasan Pada Mamalia
Alat pernapasan mamalia terdiri dari beberapa
organ sebagai berikut:
1.
Rongga hidung : merupakan tempet paling
awal yang di lewati udara pernapasa. Udara masuk melalui lubang hidung menuju
rongga hidung yang dilengkapi dengan silia dan selaput lendir yangberguna untuk
menyaring debu,mengatur suhu, maupun sebagai reseprtor penciuman.
2.
Faring (rongga tekak) merupakan rongga
pertigaan ke arah esofagus, saluran pernapasan, dan saluran ke rongga hidung.
3.
Laring : dari faring udara masuk ke
laring yang di dalamnya terdapat selaput suara yang ketegangannya diatur oleh
serabut-serabut otot sehingga dapat menghasilkan suara dengan nada tinggi atau
rendah sesuai kebutuhan.
4.
Trakhea (batang tenggorok) : merupakan
penghubung antara mulut dengan bronkus. Trakhea dan dinding bronkus terdiri
atas tiga lapisan,yaitu lapisan epitelium, lapisan tulang rawan dengan otot
polosnya, dan lapisan terluar yang terdiri atas jaringan pengikat. Cincin
tulang rawan berfungsi untuk mempertahankan bentuk pipa dari batang
tenggorokkan, sedangkan selaput lendir yang sel-selnya berambut getar berfungsi
menolak debu dan benda asing yang masuk bersama udara pernapasan.
5. Bronchus (cabang tenggorokkan)
Ujung
tenggorokkan bercabang dua disebut bronchus, yaitu bronchus kiri dan bronchus
kanan. Struktur bronchus kanan lebih pendek dibandingkan bronchus sebelah kiri.
kedua bronchus masing-masing masuk kedalam paru-paru. Didalam paru-paru bonchus
bercabang menjadi bronchiolus yang menuju setiap lobus (belahan) paru-paru.
bronchus sebelah kanan bercabang menjadi 3 bronchiolus, sedangkan sebelah kiri
bercabang menjadi 2 bronchiolus. Cabang bronchiolus yang paling kecil masuk ke
dalam gelembung paru-paru yang disebut alveolus. Dinding alveolus mengandung
banyak kapiler darah. melalui kapiler darah oksigen yang berada dalam alveolus
berdifusi masuk ke dalam darah.
6. Pulmo (alveolus)
Paru-paru terletak dalam rongga dada
diatas diafraghma. Diafraghma adalah sekat rongga badan yang membatasi rongga
dada dengan rongga perut.Paru-paru terdiri dari dua bagian yaitu paru-paru
sebelah kiri dan paru-paru sebelah kanan. Paru-paru kanan memiliki tiga
gelambir sedangkan paru-paru kiri terdiri atas 2 gelambir.Paru-paru dibungkus oleh
2 buah selaput yang disebut selaput pleura. Selaput pleura sebelah luar yang
berbatasan dengan dinding bagian dalam rongga dada disebut pleura parietal,
sedangkan yang membungkus paru-paru disebut pleura visceral. Diantara kedua
selaput terdapat rongga pleura yang berisi cairan pleura yang berfungsi untuk
mengatasi gesekan pada saat paru-paru mengembang dan mengempis.
v Perbedaan Sistem Pernapasan Aves (Unggas) Dan Mamalia
Aves memiliki alat
pernafasan yang tidak dimiliki oleh kelas mamalia, yaitu siring , organ yang letaknya di bawah trakhea yang
fungsinya sebagai alat yang dapat menimbulkan nyaring dan tidaknya suara pada
burung. Ukuran paru-paru pada aves relatif kecil dibandingkan dengan
mamalia,hal tersebut dapat dilihat dari fisiologisnya, paru-paru aves menempel
di dinding rongga dada bagian dalam dan memiliki perluasan yang disebut kantong
dara atau saccus pneumaticus yang mengisi di daerah selangka dada atas, dada
bawah, daerah perut, daerah tulang humerus, dan daerah leher.pertukaran gas
terjadi di dinding mikroskopis tubulus, yang biasa disebut dengan kapiler
udara.Selain itu aves tidak memiliki diafragma yang dapat mengontrol ekspansi
dan kontraksi paru-paru sehingga paru-paru tidak mengembang dan kontraksi
selama ekspirasi dan inspirasi. Paru-paru hanyalah sebagai tempat
berlangsungnya pertukaran gas di dalam darah
Mekanisme pernapasan
pada aves terjadi dalam dua tahap yaitu pada saat fase istirahat (bertengger)
dan fase terbang.
1. Pernapasan
pada burung di saat hinggap atau istirahat adalah sebagai berikut: Burung
mengisap udara lalu udara mengalir lewat bronkus ke pundi-pundi hawa bagian
belakang bersamaan dengan itu udara yang sudah ada di paru-paru mengalir ke
pundi – pundi hawa, udara di pundi-pundi belakang mengalir ke paru-paru lalu udara
menuju pundi – pundi hawa depan. Pars ternalis costae dan pars vertibralis
costae, keduanya dihubungkan oleh suatu persendiaan, sehingga dapat digerakkan.
Adapun fase-fase yang terjadi ketika pernafasan istirahat, yaitu:
-
Fase inspiratio, pada fase ini costae
bergerak ke arah cranioventral, sehingga cavum thornealis membesar, pulmo
mengembang sehingga udara masuk ke dalam pulmo.
-
Fase expiratio, pada fase ini costae
kembali ke kedudukan semula, cavum thornealis mengecil. Polmu mengempis, udara
keluar dari pulmo.
2. Pernafasan
pada saat terbang : Inspirasi dan ekspirasi dilakukan bergantian oleh kantung
udara di antara tulang coracoid (interclavicular sac) dan kantung udara di
bawah tulang ketiak (subsapular sac). Saat mengepakan sayap (sayap diangkat ke
atas), kantong udara di antara tulang coracoid terjepit sehingga udara kaya
oksigen pada bagian itu masuk ke paru-paru (inspirasi). Saat sayap terkepak
turun, kantung udara di bawah ketiak terjepit sementara kantung udara di antara
tulang coracoid mengembang, sehingga udara masuk ke kantung udara di antara
coracoid (ekspirasi). Semakin tinggi burung terbang, maka semakin cepat kepakan
sayapnya, karena kadar oksigen pada udara di lapisan atas semakin kecil
atau menipis.
Berbeda
dengan sistem respirasi pada aves, pada mamalia tidak memiliki siring yang
mempunyai fungsi sama dengan aves, suara yang dihasilkan oleh mamalia berasal
dari getaran pita suara, mamalia juga tidak memiliki kantong udara karena
fungsi kantong udara itu sendiri salah satunya untuk membantu proses pernapasan
pada saat terbang. Papru- paru yang dimiliki oleh mamalia terletak menggantung
dalam rongga dada (artinya tidak menempel seperti paru- paru aves dan pertukaran oksigen dengan karbondioksida
terjadi di kantung mikroskopis yang terdapat di paru-paru yang kemudian disebut
dengan alveoli. Pada mammalia, otot diafragma berfungsi
mengontrol ekspansi dan kontraksi paru-paru sehingga paru-paru dapat mengembang
selama inspirasi dan sebaliknya. Pada mamalia tulang rawan pada trakea tidak
membentuk cincin secara sempurna melainkan seperti bulan sabit. Sedangkan pada
aves, tulang rawan pada trakea membentuk cincin secara sempurna. Hal ini
dikarenakan volume paru-paru pada aves konstan dan mempunyai kantung hawa
sehingga tidak perlu inspirasi yang berlebihan.
Perbedaan antara aves
dan mamalia juga terdapat pada mekanismenya. Pada mamalia, mekanisme
pernapasannya sebagai berikut:
1.
Pernapasan dada: terjadi karena gerakan
tulang rusuk oleh otot antar tulang rusuk (interkostal).
-
Fase inspirasi: inspirasi terjadi jika
otot antartulang rusuk berkontraksi sehingga tulang-tulang rusuk terangkat ke
atas, demikian pula dengan tulang dada yang ikut terangkat keatas . akibatnya
rongga dada membesar. Membesarnya rongga dada menyebabkan paru-paru ikut
membesarakibatnya tekanan udara dalam paru-paru berkurang sehinnga udara luar
masuk.
-
Fase ekspirasi : ekspirasi terjadi jika
ott-otot antartulang rusuk relaksasi, yaitu tulang ruuk dan tulang dada kembali
pada kedudukan semula sehingga rongga dada mengecil. Oleh karena volume
paru-paru berkurang maka tekanan udara dalam paru-paru bertambah dan akibatnya
udara keluar.
2.
Pernapasan perut : teradi karena adanya
gerakan otot diafragma (sekat yang membatasi antara rongga dada dan rongga
perut.
-
Fase inspirasi: ispirasi terjadi ketika
otot diafragma berkontraksi sehingga letaknya mendatar dan mendesak rongga
perut.oleh karena rongga dada yang membesar maka volume paru-paru juga
bertambah besar (mengembang), akibatnya tekanan udara dalam paru-paru berkurang
dan akhirnya udara masuk.
-
Fase ekspirasi: ekspirasi terjadi jika
otot diafragma berelaksasi dan kembali pada kedudukan semula yaitu melengkung
ke atas, sehingga rongga dada mengecil dan volume paru-paru juga ikut
mengeciloleh karena volume paru-paru mengecil dan tekanan dalam rongga dada
membesar mengakibatkan udara keluar.
BAB
IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pengamatan dan referensi yang terdapat pada literatur di peroleh
kesimpula sebagai berikut:
Ø Sistem
Pernapasan atau Respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen (O2),
pengeluaran karbondioksida (CO2) hingga penggunaan energi di dalam
tubuh. Sistem respirasi itu sendiri mencakup semua proses pertukaran gas
yang terjadi antara atmosfir melalui rongga hidung Þ faring Þ
laring Þ trakea Þ bronkus Þ paru-paru Þ alveolus Þ sel-sel melalui dinding
kapiler darah pada mamalia. Sedangkan pada aves sedikit berbeda
dengan mamalia yaitu diawali dari nares ( anterior dan posterior) Þ glotis Þ laring Þ trakhea Þ siring Þ bronkus Þ Pulmo (parabronkus).
Ø Terdapat
perbedaan antara sistem respirasi aves dan mamalia di lihat dari organnya
maupun mekanisme pernafasannya.
Ø Organ-organ
sistem pernapasan pada burung meliputi nares,
glotis, laring, trakea, siring, bronkus, dan pulmo sedangkan organ-organ
sistem pernapasan pada mamalia meliputi hidung, faring, laring, trakea,
Paru-paru atau pulmo yang terdiri dari bronkus, brokiolus dan alveolus.
DAFTAR
PUSTAKA
Ø Sistem
Pernafasan Unggas. Rizky Adi Pradana.
http://bolgs.unpad.ac.id/rizkyadipradana/.
03 April 2013.Pukul 05.56 WIB.
Ø Sistem
Pernapasan Pada Burung Atau Aves. Alfiansyah.
http://www.centra-edukasi.com
03 April 2013 .Pukul 05.08 WIB.
Ø Sistem
Pernapasan Pada Mamalia. Puri Maulana.
http://perpustakaancyber.blogspot.com/
02 April 2013 18.39 WIB.
Ø Makalah
Sistem Pernapasan. Kamaruddin.
http://makalahpernapasan.com/
11 april 2013 06.39 WIB.
Ø Sistem
Respirasi Pada Manusia (Mamalia). Zakiyatul Ulfa.
http://www.codemyspace.com/
02 April 2013 18.44 WIB.
3 komentar:
terima kasih infonya... tambah terus informasinya tentang mata kuliah peternakan agar bermanfaat......
terimaksih infonyaa....
berkunjung juga ke blogg saya yah, siapa tau bisa berbagi info ^^
semoga bermanfaat
AMIEN
Posting Komentar