CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 18 Juni 2013

Praktikum Fisiologi Ternak Sistem Respiratory Of Aves



LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TERNAK
SISTEM RESPIRASI  AVES DAN MAMALIA




Disusun oleh
Nama                            : Hanis Nuraini
NIM                              : C31120062
Golongan                : A
Dosen                   : Ir. Joko Irsan Sanyoto, MP


JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2013


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan instruksional Khusus
1.1.1 Menyebutkan urutan mekanisme respirasi.
1.1.2 Menyebutkan saluran respirasi pada unggas dan mamalia.
1.1.3 Membedakan sistem respirasi unggas dan sistem respirasi mamalia.

1.2 Landasan Teori
v  Definisi sistem pernafasan
Pernafasan adalah hal-hal yang berhubungan dengan bernafas. Bernafas itu sendiri adalah proses masuknya udara yang banyak mengandung oksigen kedalam paru-paru melalui saluran pernfasan dan kemudian di keluarkan kembali ke udara bebas dalam bentuk CO2. Sistem pernafasan adalah sistem organ tubuh makhluk hidup yang digunakan untuk proses pertukaran gas. Sistem pernapasan merupakan tempat terjadinya pertukaran gas antara darah dan udara. Sistem respirasi dibagi menjadi dua bagian pokok yaitu : bagian konduksi dan bagian respirasi. Fungsi primer sistem pernapasan ialah menjamin terlaksananya pertukaran gas (oksigen dan karbondioksida) antara organisme dengan lingkungannya.
v  Sistem pernafasan pada aves
Fungsi utama saluran pernapasan ayam adalah menyediakan oksigen, menge-luarkan karbondioksida (CO2), membantu proses kekebalan primer dan memperlancar mekanisme pengaturan suhu tubuh. Secara anatomi, untuk mendukung mekanisme pernapasan yang terjadi, terdapat organ – organ penting yang berperan penting sebagai alat respirasi, organ tersebut meliputi:
Nares anterior, nares posterior, glottis, larink, trakhea, sirink, bronkus, dan pulmo.
v  Mekanisme Pernapasan Pada Aves
Sistem mekanisme pernafasan pada aves (dalam hal ini merpati) di bedakan  menjadi dua macam, yaitu:
1.      Pernapasan pada burung di saat hinggap atau istirahat adalah sebagai berikut: Burung mengisap udara lalu udara mengalir lewat bronkus ke pundi-pundi hawa bagian belakang bersamaan dengan itu udara yang sudah ada di paru-paru mengalir ke pundi – pundi hawa, udara di pundi-pundi belakang mengalir ke paru-paru lalu udara menuju pundi – pundi hawa depan. Kecepatan respirasi pada berbagai hewan berbeda bergantung dari berbagai hal, antara lain, aktifitas, kesehatan, dan bobot tubuh.
Pernafasan ini dilakukan ketika aves dalam kondisi istirahat. Pars ternalis costae dan pars vertibralis costae, keduanya dihubungkan oleh suatu persendiaan, sehingga dapat digerakkan. Adapun fase-fase yang terjadi ketika pernafasan istirahat, yaitu:
-          Fase inspiratio, pada fase ini costae bergerak ke arah cranioventral, sehingga cavum thornealis membesar, pulmo mengembang sehingga udara masuk ke dalam pulmo.
-          Fase expiratio, pada fase ini costae kembali ke kedudukan semula, cavum thornealis mengecil. Polmu mengempis, udara keluar dari pulmo.
2.      Pernafasan pada saat terbang : Saat terbang pergerakan aktif dari rongga dada tidak dapat dilakukan karena tulang dada dan tulang rusuk merupakan pangkal perlekatan otot yang berfungsi untuk terbang. Pada saat terbang, kantung udara berperan sangat penting. Inspirasi dan ekspirasi dilakukan bergantian oleh kantung udara di antara tulang coracoid (interclavicular sac) dan kantung udara di bawah tulang ketiak (subsapular sac). Saat mengepakan sayap (sayap diangkat ke atas), kantong udara di antara tulang coracoid terjepit sehingga udara kaya oksigen pada bagian itu masuk ke paru-paru (inspirasi). Saat sayap terkepak turun, kantung udara di bawah ketiak terjepit sementara kantung udara di antara tulang coracoid mengembang, sehingga udara masuk ke kantung udara di antara coracoid (ekspirasi). Semakin tinggi burung terbang, maka semakin cepat kepakan sayapnya, karena kadar oksigen pada udara di lapisan atas semakin kecil ata menipis.( Champbell, 1999)
v  Sistem Pernapasan Mamalia
Sistem penapasan pada mamalia terdiri dari:
Rongga  hidung, faring, laring, trakhea, bronkus, dan paru-paru yang di dalamnya terdapat bronkiolus dan gelembung-gelembung alveolus
v  Mekanisme Pernapasan Pada Mamalia : Mekanisme bernapas
Pernapasan manusia dibedakan atas pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada terjadi melalui fase inspirasi dan ekspirasi, demikian juga untuk pernapasan perut.
Mekanisme pernapasan dada: Fase Inspirasi pernapasan dada:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru. Sedangkan Fase ekspirasi pernapasan dada sebagai berikut :Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
mekanisme pernapasan perut : Fase inspirasi pernapasan perut sebagai berikut: sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk.Sedangkan fase ekspirasinya adalah sebagai berikut : otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.











BAB II
HASIL PENGAMATAN
Gambar Hasil praktikum pembedahan aves (burung merpati)
 




BAB III
PEMBAHASAN
v  Alat pernapasan pada Aves (unggas)
Alat pernapasan yang mendukung jalannya sistem respirasi pada aves meliputi:
1.      Nares Anteriores (lubang hidung), berjumlah sepasang terdapat pada pangkal rostrum bagian dorsal.
2.      Nares Posteriores, lubang pada palatum, hanya 1 buah, terletak di tengah.
3.      Glottis, terletak tepat di belakang pangkal lidah dan melanjutkan ke caudal, ke dalam larynx. Glottis ini berhubungan dengan rongga mulut melalui celah yang disebut rima Glottis
4.      Larink, bagian yang disokong oleh cartilago cricoidea, dan cartilago arytenoidea yang berjumlah sepasang.
5.      Trachea adalah lanjutan larynx ke arah caudal. Ini berupa suatu pipa mempunyai cincin-cincin tulang yang disebut annulus trechealis.
6.      Sirinx (alat suara) yang terletak di bagian bawah trakhea. Di dalam sirinx terdapat otot sternotrakealis yang menghubungkan  tulang dada dengan trakhea,serta berfungsi untuk menimbulkan suara,terutama pada burung penyanyi. Selain itu terdapat juga otot siringialis yang menghubungkan sirinx dengan dinding trakhea sebelah dalam.
7.      Bronchus adalah percabangan trachea ke kanan dan ke kiri, disebut Bronchus dexter dan sinister. Tempat percebangan branchiatadi disebut bifurcatio tracheae. Bronchi ini masih terbagi, ke dalam bronchi leteralis yang masing-masing akan terbagi lagipara bronchi.
8.      Pulmo, terdapat pada ujung-ujung bronchi berjumlah sepasang, melekat pada dinding dorsal thorax. Pulmo dibungkus oleh selaput yang  disebut pleura. Pulmo mempunyai hubungan dengan kantong-kantong hawa yang disebut saccus pneumaticus yang terdiri dari:
-           Saccus abdominalis, terdapat diantara lipatan intestinum.
-          Saccus trhoracalis anterior, terletak pada dinding sisi tubuh pada rongga dada sebelah muka.
-          Saccus thoracolis posterior, terletak tepat di belakang saccus thoracolis anterior.
-          Saccus interclavicularis, terletak di median, hanya satu buah dan berhubungan dengan kedua pulmo.
-          Saccus cervicalis, terletak pada pangkal leher, berjumlah sepasang.
-          Saccus axillaris, yaitu saccus yang dibentuk oleh penonjolan sisi-sisi dari saccus interreclavicularis yang terdapat pada daerah ketiak.
v  Alat Penapasan Pada Mamalia
Alat pernapasan mamalia terdiri dari beberapa organ sebagai berikut:
1.      Rongga hidung : merupakan tempet paling awal yang di lewati udara pernapasa. Udara masuk melalui lubang hidung menuju rongga hidung yang dilengkapi dengan silia dan selaput lendir yangberguna untuk menyaring debu,mengatur suhu, maupun sebagai reseprtor penciuman.
2.      Faring (rongga tekak) merupakan rongga pertigaan ke arah esofagus, saluran pernapasan, dan saluran ke rongga hidung.
3.      Laring : dari faring udara masuk ke laring yang di dalamnya terdapat selaput suara yang ketegangannya diatur oleh serabut-serabut otot sehingga dapat menghasilkan suara dengan nada tinggi atau rendah sesuai kebutuhan.
4.      Trakhea (batang tenggorok) : merupakan penghubung antara mulut dengan bronkus. Trakhea dan dinding bronkus terdiri atas tiga lapisan,yaitu lapisan epitelium, lapisan tulang rawan dengan otot polosnya, dan lapisan terluar yang terdiri atas jaringan pengikat. Cincin tulang rawan berfungsi untuk mempertahankan bentuk pipa dari batang tenggorokkan, sedangkan selaput lendir yang sel-selnya berambut getar berfungsi menolak debu dan benda asing yang masuk bersama udara pernapasan.
5.      Bronchus (cabang tenggorokkan)
Ujung tenggorokkan bercabang dua disebut bronchus, yaitu bronchus kiri dan bronchus kanan. Struktur bronchus kanan lebih pendek dibandingkan bronchus sebelah kiri. kedua bronchus masing-masing masuk kedalam paru-paru. Didalam paru-paru bonchus bercabang menjadi bronchiolus yang menuju setiap lobus (belahan) paru-paru. bronchus sebelah kanan bercabang menjadi 3 bronchiolus, sedangkan sebelah kiri bercabang menjadi 2 bronchiolus. Cabang bronchiolus yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru yang disebut alveolus. Dinding alveolus mengandung banyak kapiler darah. melalui kapiler darah oksigen yang berada dalam alveolus berdifusi masuk ke dalam darah.
6.      Pulmo (alveolus)
Paru-paru terletak dalam rongga dada diatas diafraghma. Diafraghma adalah sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dengan rongga perut.Paru-paru terdiri dari dua bagian yaitu paru-paru sebelah kiri dan paru-paru sebelah kanan. Paru-paru kanan memiliki tiga gelambir sedangkan paru-paru kiri terdiri atas 2 gelambir.Paru-paru dibungkus oleh 2 buah selaput yang disebut selaput pleura. Selaput pleura sebelah luar yang berbatasan dengan dinding bagian dalam rongga dada disebut pleura parietal, sedangkan yang membungkus paru-paru disebut pleura visceral. Diantara kedua selaput terdapat rongga pleura yang berisi cairan pleura yang berfungsi untuk mengatasi gesekan pada saat paru-paru mengembang dan mengempis.

v  Perbedaan  Sistem Pernapasan Aves (Unggas) Dan Mamalia
Aves memiliki alat pernafasan yang tidak dimiliki oleh kelas mamalia, yaitu siring  , organ yang letaknya di bawah trakhea yang fungsinya sebagai alat yang dapat menimbulkan nyaring dan tidaknya suara pada burung. Ukuran paru-paru pada aves relatif kecil dibandingkan dengan mamalia,hal tersebut dapat dilihat dari fisiologisnya, paru-paru aves menempel di dinding rongga dada bagian dalam dan memiliki perluasan yang disebut kantong dara atau saccus pneumaticus yang mengisi di daerah selangka dada atas, dada bawah, daerah perut, daerah tulang humerus, dan daerah leher.pertukaran gas terjadi di dinding mikroskopis tubulus, yang biasa disebut dengan kapiler udara.Selain itu aves tidak memiliki diafragma yang dapat mengontrol ekspansi dan kontraksi paru-paru sehingga paru-paru tidak mengembang dan kontraksi selama ekspirasi dan inspirasi. Paru-paru hanyalah sebagai tempat berlangsungnya pertukaran gas di dalam darah
Mekanisme pernapasan pada aves terjadi dalam dua tahap yaitu pada saat fase istirahat (bertengger) dan fase terbang.
1.      Pernapasan pada burung di saat hinggap atau istirahat adalah sebagai berikut: Burung mengisap udara lalu udara mengalir lewat bronkus ke pundi-pundi hawa bagian belakang bersamaan dengan itu udara yang sudah ada di paru-paru mengalir ke pundi – pundi hawa, udara di pundi-pundi belakang mengalir ke paru-paru lalu udara menuju pundi – pundi hawa depan. Pars ternalis costae dan pars vertibralis costae, keduanya dihubungkan oleh suatu persendiaan, sehingga dapat digerakkan. Adapun fase-fase yang terjadi ketika pernafasan istirahat, yaitu:
-          Fase inspiratio, pada fase ini costae bergerak ke arah cranioventral, sehingga cavum thornealis membesar, pulmo mengembang sehingga udara masuk ke dalam pulmo.
-          Fase expiratio, pada fase ini costae kembali ke kedudukan semula, cavum thornealis mengecil. Polmu mengempis, udara keluar dari pulmo.
2.      Pernafasan pada saat terbang : Inspirasi dan ekspirasi dilakukan bergantian oleh kantung udara di antara tulang coracoid (interclavicular sac) dan kantung udara di bawah tulang ketiak (subsapular sac). Saat mengepakan sayap (sayap diangkat ke atas), kantong udara di antara tulang coracoid terjepit sehingga udara kaya oksigen pada bagian itu masuk ke paru-paru (inspirasi). Saat sayap terkepak turun, kantung udara di bawah ketiak terjepit sementara kantung udara di antara tulang coracoid mengembang, sehingga udara masuk ke kantung udara di antara coracoid (ekspirasi). Semakin tinggi burung terbang, maka semakin cepat kepakan sayapnya, karena kadar oksigen pada udara di lapisan atas semakin kecil atau  menipis.
Berbeda dengan sistem respirasi pada aves, pada mamalia tidak memiliki siring yang mempunyai fungsi sama dengan aves, suara yang dihasilkan oleh mamalia berasal dari getaran pita suara, mamalia juga tidak memiliki kantong udara karena fungsi kantong udara itu sendiri salah satunya untuk membantu proses pernapasan pada saat terbang. Papru- paru yang dimiliki oleh mamalia terletak menggantung dalam rongga dada (artinya tidak menempel seperti paru- paru aves dan  pertukaran oksigen dengan karbondioksida terjadi di kantung mikroskopis yang terdapat di paru-paru yang kemudian disebut dengan alveoli. Pada mammalia, otot diafragma berfungsi mengontrol ekspansi dan kontraksi paru-paru sehingga paru-paru dapat mengembang selama inspirasi dan sebaliknya. Pada mamalia tulang rawan pada trakea tidak membentuk cincin secara sempurna melainkan seperti bulan sabit. Sedangkan pada aves, tulang rawan pada trakea membentuk cincin secara sempurna. Hal ini dikarenakan volume paru-paru pada aves konstan dan mempunyai kantung hawa sehingga tidak perlu inspirasi yang berlebihan.
Perbedaan antara aves dan mamalia juga terdapat pada mekanismenya. Pada mamalia, mekanisme pernapasannya sebagai berikut:
1.      Pernapasan dada: terjadi karena gerakan tulang rusuk oleh otot antar tulang rusuk (interkostal).
-          Fase inspirasi: inspirasi terjadi jika otot antartulang rusuk berkontraksi sehingga tulang-tulang rusuk terangkat ke atas, demikian pula dengan tulang dada yang ikut terangkat keatas . akibatnya rongga dada membesar. Membesarnya rongga dada menyebabkan paru-paru ikut membesarakibatnya tekanan udara dalam paru-paru berkurang sehinnga udara luar masuk.
-          Fase ekspirasi : ekspirasi terjadi jika ott-otot antartulang rusuk relaksasi, yaitu tulang ruuk dan tulang dada kembali pada kedudukan semula sehingga rongga dada mengecil. Oleh karena volume paru-paru berkurang maka tekanan udara dalam paru-paru bertambah dan akibatnya udara keluar.
2.      Pernapasan perut : teradi karena adanya gerakan otot diafragma (sekat yang membatasi antara rongga dada dan rongga perut.
-          Fase inspirasi: ispirasi terjadi ketika otot diafragma berkontraksi sehingga letaknya mendatar dan mendesak rongga perut.oleh karena rongga dada yang membesar maka volume paru-paru juga bertambah besar (mengembang), akibatnya tekanan udara dalam paru-paru berkurang dan akhirnya udara masuk.
-          Fase ekspirasi: ekspirasi terjadi jika otot diafragma berelaksasi dan kembali pada kedudukan semula yaitu melengkung ke atas, sehingga rongga dada mengecil dan volume paru-paru juga ikut mengeciloleh karena volume paru-paru mengecil dan tekanan dalam rongga dada membesar mengakibatkan udara keluar.





























BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
            Berdasarkan hasil pengamatan dan referensi yang terdapat pada literatur di peroleh kesimpula sebagai berikut:
Ø  Sistem Pernapasan atau Respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen (O2), pengeluaran karbondioksida (CO2) hingga penggunaan energi di dalam tubuh.  Sistem respirasi itu sendiri mencakup semua proses pertukaran gas yang terjadi antara atmosfir melalui rongga hidung Þ faring  Þ laring  Þ trakea Þ bronkus  Þ paru-paru  Þ alveolus  Þ sel-sel melalui dinding kapiler darah pada mamalia. Sedangkan pada aves sedikit berbeda dengan mamalia yaitu diawali dari nares ( anterior dan posterior)  Þ glotis  Þ laring   Þ trakhea   Þ siring   Þ bronkus   Þ Pulmo (parabronkus).
Ø  Terdapat perbedaan antara sistem respirasi aves dan mamalia di lihat dari organnya maupun mekanisme pernafasannya.
Ø  Organ-organ sistem pernapasan pada  burung meliputi nares, glotis, laring, trakea, siring, bronkus, dan pulmo sedangkan organ-organ sistem pernapasan pada mamalia meliputi hidung, faring, laring, trakea, Paru-paru atau pulmo yang terdiri dari bronkus, brokiolus dan alveolus.












DAFTAR PUSTAKA
Ø  Sistem Pernafasan Unggas. Rizky Adi Pradana.
http://bolgs.unpad.ac.id/rizkyadipradana/. 03 April 2013.Pukul 05.56 WIB.
Ø  Sistem Pernapasan Pada Burung Atau Aves. Alfiansyah.
http://www.centra-edukasi.com 03 April 2013 .Pukul 05.08 WIB.
Ø  Sistem Pernapasan Pada Mamalia. Puri Maulana.
http://perpustakaancyber.blogspot.com/ 02 April 2013 18.39 WIB.
Ø  Makalah Sistem Pernapasan. Kamaruddin.
http://makalahpernapasan.com/ 11 april 2013  06.39 WIB.
Ø  Sistem Respirasi Pada Manusia (Mamalia). Zakiyatul Ulfa.
http://www.codemyspace.com/ 02 April 2013 18.44 WIB.


3 komentar:

Dita Febriyanti

terima kasih infonya... tambah terus informasinya tentang mata kuliah peternakan agar bermanfaat......

Unknown

terimaksih infonyaa....
berkunjung juga ke blogg saya yah, siapa tau bisa berbagi info ^^

Fandi Tri Laksono

semoga bermanfaat
AMIEN

Posting Komentar