CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 18 Juni 2013

Laporan Reaksi Kimia Lemak




LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
PENGUJIAN SIFAT DAN REAKSI KIMIA LEMAK


Disusun oleh
Nama                   :       Hanis Nuraini                        
NIM                      :       C31120062
Golongan             :       A
Dosen                   :       Nurkholis S.Pt, MP



JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2013


Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk melaksanakan kegiatan praktikum biokimia “Pengujian Sifat Dan Reaksi Kimia Lemak” dengan menggunakan sub uji kelarutan minyak.
Biokimia adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang macam –macam molekul yang ada di dalam sel makhluk hidup atau organisme dan reaksi kimia yang terjadi diantara molekul-molekul tersebut. Di dalamnya terdapat identifikasi berbagai macam zat termasuk karbohidrat yang berperan sebagai sumber energi paling tinggi . melalui praktikum ini di harapkan para pembaca khususnya mahasiswa dapat memahami dan mengaplikasikan materi dalam kehidupan sehari-harinya.
Ucapan terima kasih kepada Dosen pembimbing serta teknisi yang membantu jalannya praktikum sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, serta teman- teman mahasiswa yang ikut berpartisipasi dalam praktikum ini.
Laporan hasil praktikum ini masih jauh dari kesempurnaan,mengingat keterbatasan pengetahuan dan materi.Oleh karena itu saran dan kritik dari para pembaca menjadi suatu pertimbangan bagi saya demi kesempurnaan laporan ini dan pembuatan laporan selanjutnya.











BAB I
PENDAHULUAN
1.      Tujuan istruksional khusus
Pada akhir praktikum, mahasiswa diharapkan mampu:
1.1. Menjelaskan penggolongan lemak dan strukturnya
1.2. Menjelaskan sifat – sifat kimia lemak
1.3. Melakukan uji terhadap sifat dan reaksi kimia lemak
2.      Landasan teori
Hampir semua bahan pangan mengandung lemak dan minyak, teutama bahan yang berasal dari ternak. Lemak dalam jaringan ternak terdapat pada jaringan adiposa.
            Lemak merupakan senyawa yang tidak larut dalam air. Lemak adalah salah satubentuk dari lipida dalam tubuh yang berfungsi sebagai sumber energi. Lemak sederhana adalah merupakan ester dari asam lemak. Hidrolisa dari suatu lemak akan dihasilkan satu molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak. Lemak dan minyak keduanya adalah lemak sederhana, perbedaannya terletak pada banyaknya ikatan rangkap (ketidak jenuhan).
            Lemak dan minyak termasuk dalam kelompok lipid, yang pada umumnya bersifat tidak larut dalam air. Untuk pengertian sehari – hari lemak merupakan bahan padatdalam suhu kamar, sedangkan minyak dalam bentuk cair dalam suhu kamar. Lemak merupakan bahan padat pada suhu kamar, diantaranya disebabkan kandungannya yang tinggi akan asam lemak jenuh yang secara kimia tidak mengandung ikatan rangkap, shingga mempunyai titik lebur yang lebih tinggi. Asam lemak jenuh yang terdapat di alam adalah asam palmitat dan asam stearat.
Minyak merupakan bahan cair diantaranya disebabkan rendahnya kandungan asam lemak jenuh dan tingginya kandungan asam lemak yang tidak jenuh, yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap diantara atom karbon – karbonnya, sehingga mempunyai titik lebur yang rendah untuk menghilangkan ikatan rangkap bisa di lakukan dengan cara hidrogenisasi yang dapat merubah dari bentuk cair berbentuk padat.
3.      Organisasi
3.1. Mahasiswa di bagi menjadi beberapa kelompok raktikum dan masing – masing kelompok di pimpin oleh seorang ketua kelompok.
3.2. Semua kelompok kerja praktikum di bimbing oleh seorang dosen pembimbng praktikum di bantu oleh teknisi laboratorium.



























BAB II
METODOLOGI
v  Tempat dan Waktu Praktikum
Tempat                  : Laboratorium Analisis Pangan
Hari/ Tanggal        : Senin, 29 April 2013
Waktu                   : 07.00 – 09.00 WIB.
v  Materi
·         Alat
-          Tabung reaksi
-          Rak tabung reaksi
-          Pipet Volume

·         Bahan
-          Akuades
-          Bensin
-          Na2CO3
-          Eter
-          Minyak
v  Metode
1.      Menyiapkan 8 buah tabung reaksi.
2.      Memberi label A sampai D pada tabung 1 sampai 4, dan label A1 sampai D1 pada tabung 4 sampai tabung 8.
3.      Tabung A dan A1 di isi dengan 1 mL akuades, tabung B dan B1 di isi dengan 1 mL bensin, tabung C dan C1 diisi dengan 1 mL Na2CO3, dan tabung D dan D1 diisi dengan 1 mL eter.
4.      Menambahkan 1 mL minyak kelapa pada masing – masing tabung.
5.      Mengocok tabung tersebut sampai homogen dan membiarkan beberapa saat.
6.      Mengamati perubahan yang terjadi.
7.      Mencatat hasil pengamatan dalam bentuk tabel.
 

BAB III
HASIL PENGAMATAN
No Tabung
Jenis larutan
Hasil Pengamatan
A
·         Aquades (1 mL) + Minyak Kelapa  (1 mL)
·         Di kocok atau di homogenisasi
·         Sebelum di kocok (homogenisasi), minyak dan aquades tidak bercampur. Terdapat 2 lapisan (bawah aquades dan atas minyak)
·         Sesudah di homogenisasi dan diamkan beberapa saat , warna larutan putih bening dan terdapat banyak buih yang berwarna putih keruh. Terjadi emulsi dan larutan tidak bercampur
B
·         Bensin (1 mL) + Minyak Kelapa (1 mL)
·         Di kocok atau di homogenisasi
·         Sebelum di kocok (homogenisasi), bensin dan minyak bercampur.
·         Sesudah di homogenisasi dan diamkan beberapa saat . Warna larutan larutan putih bening dan bercampur. Minyak terlarut sempurna dalam bensin.

C
·         Na2CO3 (1 mL) + Minyak Kelapa (1 mL)
·         Di kocok atau di homogenisasi
·         Sebelum di kocok (homogenisasi), NaCO3 dan minyak tidak bercampur dan membentuk 2 lapisan.
·         Sesudah di homogenisasi dan diamkan beberapa saat, warna larutan putih bening dan terdapat banyak buih di bagian atas. Terjadi emulsi dan larutan tidak bercampur.
D
·         Eter (1 mL) + Minyak Kelapa (1 mL)
·         Di kocok atau di homogenisasi
·         Sebelum di kocok (homogenisasi), eter, dan minyak bercampur.
·         Sesudah di kocok homogenisasi dan diamkan beberapa saat, warna larutan putih bening dan bercampur. Minyak tersebut terlarut sempurna dalam eter.






BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Pada tabung A yang berisi aquades 1 mL dan di tambahkan minyak 1 mL,sebelum di kocok terlihat 2 lapisan dengan batas yang jelasantar minyak (bagian atas) dan aquades (bagian bawah) kemudian setelah di homogenisasi dan di biarkan beberapa saat menunjukkan reaksi terlihat adanya larutan berwarna putih bening pada lapisan bawah dan terdapat banyak buih di bagian atas artinya larutan tersebut tidak bercampur karena membentuk 2 lapisan. Reaksi yang sama terjadi pada tabung C yang berisi larutan Na2CO3 1 mL dicampur dengan minyak kelapa 1 mL yaitu terjadi perubahan berupa terbentuk buih di bagian atas dan larutan bening pada bagian bawah. Hal itu menunjukkan bahwa larutan tidak bercampur. Minyak atau lipid berada pada bagian atas larutan karena massa jenis minyak lebih kecil daripada massa jenis air. Hal ini terjadi karena lipid (minyak goreng) merupakan  senyawa yang tidak larut dalam senyawa yang bersifat polar (senyawa polar) dalam hal ini aquades karena lipid adalah zat organik yang sangat hidrofobik yang berarti bahwa zat-zat tersebut sukar/sam sekali tidak larut dalam air.
Pada tabung B yang berisi bensin 1 mL ditambahi minyak 1 mL. Sebelum di kocok , kedua larutan tersebut dapat menyatu atau bercampur dan setelah di kocok dan didiamkan beberapa saat , ternyata larutan tetap bercampur. Artinya minyak tersebut dapat larut secara sempurna dalam bensin. Sama halnya dengan tabung B, tabung D yang berisi 1 mL eter dicampur dengan 1 mL minyak, ternyata di sebelum maupun setelah di homogenisasi, larutan bercampur dan minyak terlarut sempurna dalam eter. Hal ini dikarenakan adanya momen dipol pada zat terlarut maupun pelarutnya sehingga dapat berikatan dan berinteraksi dengan sesamanya. Sedangkan pada pelarut nonpolar tidak memiliki momen dipol, sehingga tidak bisa berinteraksi dengan zat yang polar, jadi tidak dapat larut  dalam bensin.
Minyak berkarakteristik sebagai biomolekul organik yang tidak larut atau sedikit larut dalam air dan dapat diekstrasi dengan pelarut non-polar seperti bensin dan eter.

BAB V
PENUTUP
Ø  Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum yang telah dilakukan dan sumber dari beberapa literatur dapat disimpulkan bahwa ciri khusus dari zat atau senyawa lipid (minyak) ialah tidak larut dalam air dan Na2CO3 yaitu senyawa yang bersifat polar, namun larut dalam pelarut-pelarut lemak yaitu cairan pelarut nonpolar, seperti khloroform, eter, aseton, dan sebagainya (yang di gunakan dalam praktikum ini bensin dan eter). Hal ini dikarenakan adanya momen dipol pada zat terlarut maupun pelarutnya sehingga dapat berikatan dan berinteraksi dengan sesamanya. Sedangkan pada pelarut nonpolar tidak memiliki momen dipol, sehingga tidak bisa berinteraksi dengan zat yang polar, jadi tidak dapat larut  dalam bensin.






















DAFTAR PUSTAKA
Ø  Laporan praktikum lemak.Pratiwi Eka Putri.
Ø  Laporan praktikum biokimia identifikasi lemak.Rosi Mauliana Sari.
http://liana-rose.blogspot.com./  . 03 Mei 2013 .22.06 WIB.
Ø  Perjalanan lemak.Irna Marlina.
http://irnaniedy76.blogspot.com./ .03 Mei 2013 .16.01 WIB.
















                                                           




0 komentar:

Posting Komentar